Home » » Memecah Hening di Pantai Bara !

Memecah Hening di Pantai Bara !

     Pantai Bara, pantai yang juga berpasir putih dan tak jauh dari pantai Tanjung Bira. Saya kesini di antar oleh Yandre, sebagian jalan menuju pantai Bara sudah ada yang di cor beton, namun ada beberapa bagian jalan yang masih berupa tanah berbatu. Yandre memacu motor bag kesetanan, tak ada cara untuk berpegangan sebab kiri-kanan tangan penuh dengan barang bawaan.
     Pantai Bara tergolong sepi dan masih belum banyak wisatawan, berbanding terbalik dengan pantai Tanjung Bira. Namun sudah ada beberapa resort disini, kebanyakan tamu yang datang dan menginap merupakan wisatawan asing, jangan tanya berapa tarif permalamnya, karena saya hanya bermodalkan tenda yang dipinjamkan oleh Enda, berniat menikmati malam dipantai ini, menyepi dan meresapi betapa indah negeri ini.
     Dibantu Yandre saya mendirikan tenda tak jauh dari bibir pantai, dekat jejeran pohon kelapa. Indah nian pantai ini, tenang dan senyap tanpa riuh gaduh wisatawan, semilir angin berhembus halus berpadu dengan gradasi biru laut.


     "Kalau perlu apa-apa bisa hubungi aku, nomorku sudah disimpan kan ?" Ujar Yandre sembari pamitan pulang setelah berbaik hati telah mengantarkan dan membantu mendirikan tenda. Tinggallah saya dipantai ini, hanya ditemani alunan Beautiful Ride nya Dewiy Cox untuk memecah keheningan pantai Bara.

 ... Its about make a little music everyday till you die, it's a beautiful ride ...

     Dari siang hingga menjelang sore saya bermain di pantai ini, menyusuri tepian pantai, berenang di birunya laut, dan sisanya saya habiskan dengan rebahan manis beralaskan pasir putih. Disini saya dapat kawan baru, Anca namanya, ia bersama 3 orang temannya sedang liburan ke Bulukumba, mereka semua satu almamater / lulusan yang sama di salah satu kampus yang ada di Makassar, mungkin mereka reunian, entahlah ! Kami menikmati sunset bersama di pantai ini.
     Anca orangnya ramah, ia orang Jeneponto begitipula dengan ke dua temannya, dan teman yang satunya lagi orang Bulukumba. Setelah bincang-bincang, akhirnya sayapun ikut menumpang di mobil mereka malam itu, niat untuk menghabiskan malam serta menunggu pagi di Pantai Bara saya lewatkan.


     Menjelang pukul 8 Malam, dari pantai Bara saya ikut Anca ke Jeneponto, serta tak lupa berpamitan dengan Lika dan Yandre, keluarga baru yang telah menjamu saya dengan sangat baik. Terimakasih Lika Bagea Paloponya, Terimakasih Yandre yang sudah menemani saya sewaktu di Tanjung Bira, mengantar ke pantai Bara, dan masih banyak lagi kebaikan dari keluarga baru ini yang tak bisa saya sebutkan satu-satu.  Di Jeneponto saya menginap di rumahnya Anca, keluarga baru yang juga tak kalah ramah, bangun pagi saya sudah di buatin Jalangkote oleh ibunya Anca, makanan khas Sulawesi Selatan yang bikin saya ketagihan. Sambil makan Jalangkote nan gurih Anca juga kasih tau kalau saya harus coba Coto Kuda, makanan khasnya Jeneponto. "Kamu harus coba, hanya direbus dengan garam, daging-daging kuda itu sudah enak"
SHARE

About Tagantar Dot Com

2 komentar :

  1. jalangkote, coto kuda, ini nama makanan kan? coba ada fotonya, biar lebih ngiler :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nama makanan.. ! Hehee,.. ntar mnta di antarin jalangkote nya kalau sya pajang fotonya disini :D

      Hapus