Bangsa Belanda, Bangsa yang Belajar Banyak dari Air

"Dengan tofografi daratan kurang dari 1 meter diatas permukaan laut dan terletak di 3 muara sungai besar Eropa, barang tentu membuat wilayah ini sangat rentan dengan ancaman banjir, baik yang berskala kecil maupun besar. Selama berabad-abad bangsa mendiami wilayah ini jatuh bangun melawan air, dan dengan kegigihan dan keuletannya, justru bangsa ini berhasil menelorkan manusia-manusia penggagas atau perintis kenamaan yang tersohor dalam berbagai segi bidang keilmuan."

 

     Mungkin itulah sedikit gambaran mengenai bangsa Belanda, suatu bangsa yang bisa dikatakan begitu akrab dengan air yang merupakan sumber penghidupan, namun kadang kala dengan skala tertentu air pun juga bisa menjadi sumber kehancuran.
     Dari air bangsa ini belajar banyak, bahkan secara tidak langsung berkat air pula lah bangsa ini banyak menelorkan para penggagas atau perintis dalam berbagai segi bidang keilmuan, sebut saja Cornelius van Drebbel, tokoh penemu kapal selam, satu alat transportasi bawah laut yang barang tentu erat kaitannya dengan air. Walaupun pada mulanya pembuat sketsa kapal selam bukanlah dirinya, melainkan hasil karya dari Leonardo da Vinci (1452-1519) dengan berupa sketsa dan William Bourne yang merancang pembuatan kapal selam tersebut, namun yang berhasil membangunnya adalah Cornelius van Drebbel pada tahun 1620.

    Pada mulanya ia hanya melihat sketsa-sketsa terdahulu, lalu perlahan Cornelius van Drebbel mencoba merealisasikan sketsa yang menurutnya unik itu ke dalam bentuk nyata, standar pembangunanya tetap memakai sketsa William Bourne, yaitu menggunakan prinsip bahwa kapal dapat tenggelam bibla tangki di isi air, dan apabila kapal ingin dinaikkan kepermukaan, tangki air dikosongkan terlebih dahulu.
     Kemudian ia mencoba menerapkan hukum Archmides dengan memakai dayung sebagai penggerak, tidak cukup sampai di situ, ia pun terus memperbaharui kapal selam buatannya, terutama dalam hal desain dengan membentuknya seperti susunan dua perahu dan ditutupi kulit.
     Lubang-lubang dayungan pun dibuat lebih rekat sehingga tidak kemasukan air dan ia juga tidak menggunakan sistem balas, melainkan mencoba dengan besi agar perahu lebih mudah menyelam. Dan kapal selam buatannya inipun menjadi kapal selam pertama dan tertua di dunia.
    Dalam bidang ilmu seni lukis bangsa Belanda juga jagonya, dalam ilmu seni lukis, air disajikan sebagai bentuk suatu elemen langsung, tidak langsung ataupun hanya sebagai simbol. Banyak seniman lukis dunia tersohor yang berasal dar bangsa Belanda, dan salah satunya adalah Vincent William van Gogh, yang mana lukisan-lukisan hasil karyanya termasuk karya seni yang terbaik dan terkenal, serta dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.

     Pengalaman dan keunggulan bangsa Belanda dalam bidang tata kelola perairan pun mungkin tidak akan bisa disamai oleh bangsa manapun. Dimana wilayah dengan tofografi kurang dari 1 meter di atas permukaan laut ini tentunya sangat rentan dengan ancaman banjir, maka sejak tahun 1667 dengan perencanaan Hendrik Steven, seorang putera ahli Matematika belanda nan masyhur, bangsa ini membangun cincin tanggul yang membentang dari Noord-Holland via Waddeneilanden sampai friesland. Tapi tiada abad berlalu tanpa bencana banjir, antara tahun 1000 sampai 1953 tercatat ada 111 bencana banjir dengan skala kecil dan besar, dan yang paling parah pada tahun 1953, bangsa Belanda berduka, 1800 orang meninggall dunia, 72.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan 200.000 hektar lahan mengalami banjir dikarenakan pecahnya bendungan di Provinsi Zeeland, West Brabant dan pulau-pulau di sekitar Zuid Holand.
     Dengan berbagai cobaan dan bencana besar itu pula lah bangsa Belanda memupuk pengalaman, melakukan berbagai inovasi baru sampai menjadi bangsa yang tersohor dalam tata kelola perairan hingga saat ini, dan sejak itu pula lah Belanda aman dari banjir, berkat mahakarya tekhnik sipil yang mengagumkan seperti Afsluitdjik dan Delta Plan.

SHARE SHARE SHARE

About Tagantar Dot Com