Trip Dadakan ke Pasar Terapung Lok Baintan

Sebenarnya trip kali ini merupakan trip yang boleh dikatakan dadakan (pake sangat), dimana ngga dadakan, ngajaknya hanya berselang beberapa jam sebelum keberangkatan dan belum lagi ditambah kondisi keuangan saya yang lagi tipis-tipisnya (isi dompet tinggal Rp 10.000-) yang barang tentu mengharuskan saya ngutang dulu demi ikutan trip kali ini. :)

Pasar Terapung, I'm coming.... Pasar Terapung ? yeaaah... Pasar yang menjadi ikon wisatanya daerah saya (Kalimantan Selatan) ini merupakan salah satu pasar tradisional terunik di dunia :), di Kalimantan Selatan ada 2 Pasar Terapung yang sudah terkenal seantero negeri bahkan dunia, yaitu pasar terapung Muara Kuin dan pasar terapung Lok Baintan. Nah... yang saya sebutkan terakhir lah yang menjadi tujuan trip kali ini .. Pasar Terapung Lok Baintan !!

Awalnya yang mau ikutan ke pasar terapung ada 10 orang, namun entah kenapa yang 6 nya ngga nongol juga, sudah kebayang kan yang tersisa berapa ? padahal klotok (perahu) udah dicarter, Rp 200.000- lagi, terbilang mahal bagi kantong mahasiswa seukuran saya. Bosan ngenunggu 6 makhluk yang ngga nongol juga batang hidungnya, ya sudaah, kami tinggal cabut dan nyamperin si empunya klotok sembari ngeluarin rayuan maut (minta tarif sewa klotoknya dikasih diskon) dengan mimik wajah memelas sedih. Dan.... beruntungnya, si empunya klotok mau ngasih diskon juga 25 % dari yang semula disepakati Rp 200.000- turun jadi Rp 150.000-. :D Terima kasih Tuhan !

Sepanjang perjalanan menyusuri sungai menuju Lok Baintan berasa sangat mengasyikkan, terlihat beberapa klotok juga sedang mengangkut wisatawan dengan tujuan yang sama, belum lagi pohon-pohon menghijau yang memanjakan mata, serta rumah-rumah penduduk yang berjejer di kedua sisi sungai yang mulai sibuk dengan aktifitas pagi warganya menambah eksotik betapa besarnya potensi wisata Kalimantan Selatan, salah satu daerah yang bukan hanya kaya dari segi sumber daya alamnya, namun juga kaya akan adat dan tradisi, yang tentunya membuat saya makin tambah cinta dan bangga telah terlahir dan besar di Kalimantan Selatan.

Dan tak berasa akhirnya tiba jua lah kami di tempat tujuan, nampak jelas para pedagang yang di dominasi ibu-ibu menjajakan barang dagangannya dengan menggunakan jukung, dan berhubung perut ini belum di isi, hehe.. jadilah saya beli Wadai Untuk (salah satu kue khas masyarakat Banjar) untuk mengganjal ini perut.

Wadai untuk yang semula sudah enak berasa jadi makin ueeenaaak kalau makannya sambil menikmati indahnya pesona pasar terapung Lok Baintan, dan nampak juga ada beberapa wisatawan mancanegara yang lagi asyik mengabadikan momen menarik pasar terapung Lok Baintan dengan kamera DSLR nya sembari berbincang dengan para pedagang dan wisatawan lainnya.

Sungguh menarik dan berkesan trip kali ini, dan saya sangat berharap semoga kedepannya pasar terapung ini akan tetap selalu ada dan dipertahankan keasliannya, serta mendapat perhatian lebih lagi dari pemerintah setempat agar tidak punah tergerus akan pesatnya pembangunan.

Terhitung hampir 1 jam lebih berada di pasar terapung Lok Baintan, akhirnya tiba jua lah untuk balik ke tempat semula, dimana saya harus kembali bergelut dengan rutinitas awal, merampungkan skripsi yang kiranya sudah membuat otak ini mengepul bak cerobong asap kereta uap :| ...