Gili Trawangan, Serpihan Surga di Pulau Lombok

     Menyambung dari kisah postingan saya yang sebelumnya (jika belum baca, silahkan mampir disini) hehe :), dimana setelah menempuh perjalanan panjang dari Banjarmasin akhirnya sampai jua lah saya di Kota Mataram dan menginap satu malam di kota ini di salah satu penginapan di kawasan Cakranegara. Tidak banyak yang dapat saya ceritakan selama berada di kota Mataram dikarenakan sesampai di penginapan saya ketiduran dan baru bangun pukul 5 sore, dan barulah malam harinya bisa jalan di seputaran kota Mataram, itupun cuman jalan kaki dan tidak begitu jauh dari penginapan.

     Setelah menghabiskan satu malam di kota Mataram, keesokan harinya pada pukul setengah 12 (faktor bangun kesiangan) saya check out dari penginapan dan jalan kaki tuk nyari angkutan dengan tujuan Pemenang, karena ingin ke Gili Trawangan. Ternyata nyari angkutan di kota Mataram dengan tujuan Pemenang tidaklah mudah, sempat nanya sana-sini dan sempat 2 kali ganti angkutan juga karena salah naik :D, akhirnya kira-kira pukul setengah 2 nemu juga angkutan colt warna putih yang mau ke Pemenang.

 

     Perjalanan dari Mataram menuju Pememang ternyata cukup memacu adrenalin juga, sang sopir main kebut aja walaupun jalan yang dilalui berupa tanjakan dan turunan yang berliku, alhasil saya yang duduk di samping pun terjepit ibu-ibu yang lagi mikul barang se-gede gaban. Ngga apa lah, walaupun duduknya mepet-mepetan, namun pemandangan selama di perjalanan cukup memanjakan mata. 

     Tak berselang lama tiba jualah saya di pertigaan Pemenang dan melanjutkan dengan jalan kaki menuju pelabuhan Bangsal yang merupakan pintu penyeberangan menuju tiga gili yang terkenal di pulau Lombok, yaitu Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan. Dan karena tujuan saya adalah Gili Trawangan maka saya menaiki public boat yang menuju Gili Trawangan dengan merogoh kocek Rp 10.000. 

      Sesampai di Gili Trawangan, saya terkesima dengan bening air laut dan pasir putihnya, dan sudah tidak sabar ingin nyemplung langsung, namun terlebih dahulu saya harus nyari penginapan. Setelah urusan penginapan beres, buru-buru saya menuju tempat penyewaan alat snorkeling dengan membayar Rp 25.000 untuk sepuasnya. Asyiik....

    Setelah dirasa cukup ber-snorkeling ria di temani sekumpulan ikan yang lucu dan menggemaskan, saya pun kembali ke penginapan dan bersiap tuk berburu sunset di Gili Trawangan dengan menaiki sepeda yang telah saya sewa sebelumnya.

     Dan pada malam harinya saya kembali jalan sembari nyari makan karena perut sudah berasa lapar dan belakangan saya baru sadar kalau  belum makan semenjak berangkat dari Mataram karena saking semangatnya ingin memijakkan kaki di Gili Trawangan, pulau kecil sejuta pesona bag serpihan surga. 

SHARE SHARE SHARE

About Tagantar Dot Com